Rabu, 05 Januari 2011

Sejarah Blangkon


Sejarah Blangkon


Blangkon adalah tutup kepala yang digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional jawa. Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik. Tidak ada catatan sejarah yang dapat menjelaskan asal mula pria jawa memakai ikat kepala atau penutup kepala ini.



ada teori lain yang berasal dari para sesepuh yang mengatakan bahwa pada jaman dahulu, iket kepala tidaklah permanen seperti sorban yang senantiasa diikatkan pada kepala. Tetapi dengan adanya masa krisis ekonomi akibat perang, kain menjadi satu barang yang sulit didapat. Oleh sebab itu , para petinggi keraton meminta seniman untuk menciptakan ikat kepala yang menggunakan separoh dari biasanya untuk efisiensi maka terciptalah bentuk penutup kepala yang permanen dengan kain yang lebih hemat yang disebut blangkon.

Spoiler for for sejarah blangkon:

pada jaman dahulu, blangkon memang hanya dapat dibuat oleh para seniman ahli dengan pakem (aturan) yang baku. semakin memenuhi pakem yang ditetapkan, maka blangkon tersebut akan semakin tinggi nilainya. seorang ahli kebudayaan bernama becker pernah meneliti tata cara pembuatan blangkon ini, ternyata pembuatan blangkon memerlukan satu keahlian yang disebut “virtuso skill”. menurut nya : “that an object is useful, that it required virtuso skill to make –neither of these precludes it from also thought beatiful. Some craft generete from within their own tradition a feeling for beauty and with it appropriete aesthetic standards and common of taste”.

Spoiler for sejarah blangkon:

blangkon pada prinsipnya terbuat dari kain iket atau udeng berbentuk persegi empat bujur sangkar. ukurannya kira-kira selebar 105 cm x 105 cm. yang dipergunakan sebenarnya hanya separoh kain tersebut. Ukuran blangkon diambil dari jarak antara garis lintang dari telinga kanan dan kiri melalui dahi dan melaui atas. pada umumnya bernomor 48 paling kecil dan 59 paling besar.

Spoiler for sejarah blangkon:


blangkon terdiri dari beberapa tipe yaitu : Menggunakan mondholan, yaitu tonjolan pada bagian belakang blangkon yang berbentuk seperti onde-onde. blangkon ini disebut sebagai blangkon gaya yogyakarta. Tonjolan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka di bagian belakang kepala, sehingga bagian tersebut tersembul di bagian belakang blangkon. Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidak mudah lepas.

Spoiler for sejarah blangkon:


model trepes, yang disebut dengan gaya surakarta. gaya ini merupakan modifikasi dari gaya yogyakarta yang muncul karena kebanyakan pria sekarang berambut pendek. Model trepes ini dibuat dengan cara menjahit langsung mondholan pada bagian belakang blangkon. Selain dari suku jawa (sebagian besar berasal dari provinsi jawa tengah, diy, dan jawa timur), ada beberapa suku laindi indonesia yang memakai iket kepala yang mirip dengan blangkon jawa yaitu : Suku sunda (sebagian besar berasal dari provinsi jawa barat dan banten), suku madura, suku bali, dan lain-lain. Hanya saja dengan pakem dan bentuk ikat yang berbeda-beda.
Sumber:
http://www.f*rumkami.com/forum/sejarah/33764-sejarah-blangkon-pria-jawa.html

News

Daftar minuman isotonik berbahaya

Zat pengawet yang ada dalam minuman kemasan itu sangat berbahaya. Salah satunya bisa menyebabkan penyakit sistemic lupus erythematosus (SLE), penyakit yang meyerang sistem kekebalan tubuh. Komite Masyarakat Antibahan Pengawet (Kombet) kemarin merilis hasil risetnya terhadap 28 minuman dalam kemasan. Paling banyak diteliti adalah minuman isotonik. ''Ternyata sebagian besar minuman dalam kemasan mengandung bahan pengawet yang membahayakan tubuh,'' kata Ketua Kombet Nova Kurniawan saat Konferensi Pers di Hotel Sari Pan Pasific.
Hasilnya, diklasifikasikan dalam empat kategori.

Kategori pertama adalah produk yang tidak ditemukan bahan pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat. Yakni Pocari Sweat, Vita-Zone, NU Apple EC, Jus AFI, dan Sportion.

Kategori kedua, produk yang mengandung pengawet natrium benzoat dan mencantumkannya di label kemasan. Minuman yang masuk kategori ini adalah Freezz Mix, Ize Pop, Nihau Orange Drink, Zhuka Sweat, Amazone, Kino Sweat, Arinda Sweat, Arinda Ice Coffee, Cafeta, Vzone, Pocap, Amico Sweat, Okky Jelly Drink, Deli Jus,Mizone,Fruitsam,dan CLICKZ(tambahan agan altair)

 


Kategori ketiga, ada juga minuman yang mengandung dua pengawet, natrium benzoat dan kalium sorbat, tetapi hanya mencantumkan satu jenis pengawet. Yakni Boy-zone, dan Zegar Isotonik.


Kategori keempat, yang paling parah adalah minuman yang mengandung pengawet, tapi tidak mencantumkannya dalam label kemasan. Minuman tersebut adalah Kopi Kap, Jolly Cool Drink, Zporto, Jungle Juice, Zestea, dan Mogu-mogu.

''Kategori ketiga dan keempat masuk dalam kategori pembohongan publik. Dirjen Pengawasan Obat dan Makanan Depkes harus bertindak tegas dan menarik produk tersebut
dari pasar,'' kata Nova.

Sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5432221

Tabrakan Bintang Ganda Masif


Tabrakan Bintang Ganda Masif

Untuk pertama kalinya, parameter untuk sistem bintang ganda muda yang sangat masif berhasil ditentukan.Pengukuran dilakukan menggunakan satelit Far Ultraviolet Spectroscopic Explorer (FUSE) dan teleskop landas bumi milik NASA.Sistem yang dikenal dengan nama LH54-425 terletak di Large Magellanic Cloud, galaksi satelit dari Bimasakti. Sistem bintang ganda ini terdiri dari dua bintang kelas O, yang merupakan kelas buat tipe bintang yang sangat masif dan terang di alam semesta.Spektrum yang dihasilkan menggunakan teleskop 1,5 meter di Cerro-Tololo Inter-American Observatory di Chile menunjukkan kalau kedua bintang memiliki 62 dan 37 kali massa Matahari. Letak keduanya juga sangat dekat hanya berkisar satu per enam jarak rata-rata Bumi-Matahari, dan keduanya mengitari pusat massanya setiap 2,25 hari. Usia bintangnya sendiri diperkirakan kurang dari 3 juta tahun.
Masing-masing bintang menghembuskan angin bintang yang sangat kuat. Hasil pengamatan FUSE memperlihatkan detail pertama yang bisa dilihat mengenai apa yang terjadi saat kedua angin supersonik itu bertemu. Area tabrakan antara kedua angin itu menyelubungi bintang yang lebih kecil dan menghasilkan kurva permukaan dari gas superpanas yang memancarkan sinar-X dan radiasi jauh ultraviolet.Bintang yang lebih masif mengalirkan materinya dengan laju 500 trilyun ton per detik dengan laju kecepatan 5,4 juta mil per jam. Jumlah materi yang dialirkan tersebut 400x lebih besar dari laju kehilangan massa Matahari lewat angin bintang. Bintang yang lebih kecil melontarkan massa sekitar satu per sepuluh laju saudaranya (bintang yang lebih besar).Dan laju kehilangan massa kedua bintang konsisten dengan bintang tunggal lainnya yang memiliki temperatur dan luminositas yang sama.Dengan bertambahnya usia bintang dan juga pengembangan sampai pada ukuran tertentu, kedua bintang akan mulai mentransfer sejumlah massa diantara mereka. Proses ini akan dimulai jutaan tahun lagi. Kedua bintang mengorbit sangat dekat sehingga keduanya akan merger atau menyatu dalam perkembangan evolusinya, membentuk sebuah bintang tunggal yang sangat masif seperti anggota yang lebih masif dalam sistem bintang ganda Eta Carinae. Eta Carinae adalah salah satu bintang yang sangat masif dan cerlang di Galaksi Bimasakti dengan massa sekitar 100 massa Matahari.
Penyatuan dua bintang masif menjadi sebuah bintang tunggal super diatas 80 massa Matahari akan membentuk objek baru yang mirip Eta Carinae, yang mungkin mirip dengan LH54-425 satu juta tahun lalu. Sistem ini akan membentuk supernova yang sangat energetik.Penemuan bintang yang sangat masif pada masa awal kehidupannya merupakan hal yang sangat jarang, bahkan bisa dibilang langka. Penemuan ini akan menjadi informasi yang sangat penting dalam mempelajari sifat bintang ganda yang sangat masif, yang sampai sekarang belum sepenuhnya bisa dipahami.Kedua bintang ini berkembang (berevolusi) hanya sekejap mata dibandingkan Matahari yang tampaknya tetap sama selama lebih dari 4 miliar tahun. Sistem bintang ganda LH54-425 juga terlihat sangat berbeda dengan Eta Carinae meskipun perbedaan usianya hanya satu juta tahun. Kedua bintang masif ini melalui daur hidupnya dalam waktu singkat. Tapi apakah ia akan membentuk sesuatu seperti Eta Carinae, masih belum diketahui

Sumber : http://www.artikel-ilmiah.110mb.com/Tabrakan%20Bintang%20Ganda%20Masif.htm